Seorang Istri Yang Meminta Cerai

                “Sayang, aku minta cerai.”
                “Kenapa kamu tiba-tiba berkata demikian?”
                “Entahlah…”
                “Apakah ada laki-laki lain?”
                “Tidak…”
                “Ataukah kamu sudah tak mencintaiku lagi?”
                “Tidak. Aku masih sangat mencintaimu sama seperti saat kita bertemu dulu.”
                “Apakah aku kurang perhatian padamu?”
                “Tidak.perhatianmu begitu besar padaku melebihi perhatianku padamu.”
                “Atau karena penghasilanku kurang bagimu. Sehingga kamu jadi hidup susah?”
                “Tidak. Bukan karena itu. Bagaimana mungkin aku hidup susah? Semua yang aku inginkan selalu kamu berikan.”
                “Lalu, kenapa kamu ingin cerai?”
                “Entahlah, aku tidak tahu…”
                “Apa orang tuamu yang menyuruhmu? Sejak dulu kan mereka tidak menyetujui hubungan kita.”
                “Tidak sayang, Sudah lama mereka akhirnya menyetujui hubungan kita.”
                “Atau mungkin karena kita tidak bisa mempunyai anak?”
                “Tidak mungkin. Kamu kan tahu aku sudah tidak menyukai anak kecil.”
                “Jadi? Apa yang menyebabkanmu ingin bercerai?”
                “Entahlah…”
                “Kamu tidak bahagia?”
                “Hal yang paling membahagiakan dalam hidupku adalah menjadi istrimu.”
                “Apa kamu sudah mulai bosan dengan kehidupan pernikahan kita?”
                “Tidak, hari-hari kita begitu penuh warna,tak ada yang membosankan.”
                “Lalu apa yang kamu inginkan?”
                “Aku hanya ingin cerai.”
                “Tapi kenapa?”
                “Entah,aku tidak tahu.”
                “Kamu ingin bercerai tapi tidak tahu alasannya?”
                “Ya.”
                “Sekarang kamu masih tetap ingin cerai?”
                “Ya, tentu saja.”
                “Aku setuju menceraikanmu.”
                “Kamu setuju?”
                “Ya, tapi nanti setelah kamu tahu alasannya. Sekarang sudah malam,lebih baik kita tidur.”

26 juni 2008
03:48

Enter your email address:

dapatkan artikel terbaru dari kamiNews

0 komentar:

Posting Komentar